Kamis, 10 Juli 2014

Mengenal Kepribadian Orang dari Cara Menjalankan Puasa


Pada saat Bulan Ramadhan umat Muslim tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus. Umat Muslim di seluruh dunia memperbaiki perilakunya di bulan tersebut untuk mendapatkan makna dan inti yang sebenarnya dari Ramadhan. Berbagai macam cara yang dilakukan orang dalam menyikapi Bulan Ramadhan. Cara-cara yang mereka lakukan merupakan hasil dari pemrosesan otak mereka yang menghasilkan suatu perilaku yang bisa jadi berbeda-beda pada setiap individu. Pemrosesan tersebut terjadi karena telah terjadi proses belajar sebelumnya yang setiap orang memiliki dasar masing-masing yang melandasi mengapa orang tersebut melakukan suatu perilaku.



Nah, menurut psikologi terbentuknya kepribadian bisa terjadi karena pengaruh genetis dan juga karena pengaruh lingkungan. Pengaruh lingkungan ini dipengaruhi oleh keyakinan, kebiasaan, dan norma masyarakat serta pengalaman unik yakni berasal dari reaksi individu secara unik dalam menghadapi tekanan dan hambatan sosial.

Berikut ini penulis akan mencoba mengenalkan kepribadian-kepribadian dari cara orang menjalankan puasa.

1. Hibernasi Sepanjang Hari

Orang-orang semacam ini mungkin beranggapan bahwa tidur merupakan ibadah jadi mereka berniat melakukan ibadah sepanjang hari. Sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya salah hanya saja bila tidur merupakan kegiatan terakhir yang bisa dilakukan untuk menjaga puasa dari pada melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengurangi pahala berpuasa. Kepribadian orang semacam ini merupakan pribadi yang efektif dan efisien. Efektif karena tidur merupakan ibadah, jadi istirahat namun tetap dicatat sebagai menjalankan ibadah dan efisien dalam menjaga energi saat berpuasa.

2. Aktivis Sosial

Yang ini bisa dikatakan pribadi yang lebih aktif dari pada kepribadian yang pertama, sepertinya memang jelas begitu sih. Bagi orang-orang aktivis Bulan Ramadhan merupakan momen bagi mereka untuk berbagi dengan sesama. Mereka membuat acara bertema sosial seperti mengadakan bakti sosial dan buka bersama 30 hari penuh selama Bulan Ramadhan. Orang seperti ini memiliki kepribadian tipe pencari kesempatan. Selain pandai mencari kesempatan mendapat pahala, orang ini pandai mengkamuflase kesendirian mereka. Berkoar untuk buka bersama selama 30 hari kepada orang-orang dalam kota, untuk menemaninya berbuka karena jauh dari keluarga.

3. Soleh/Solehah

Ini perlu dicontoh bagi umat Muslim yang lain. Hari-hari di Bulan Ramadhan dihabiskan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tapi jangan beribadah untuk menghindari kegiatan lain, seperti tadarus dari awal ashar sampai maghrib dengan niat menghindari membuat ta’jil di rumah. Pribadi orang seperti ini adalah visioner tipe 1. Visioner dalam artikel ini terbagi 3, nanti akan ada penjelasan lebih lanjut. Untuk visioner tipe 1 mereka sangat mengetahui bahwa akan ada kehidupan akhirat setelah hidup di dunia. Mereka sangat mempersiapkan akan kehidupan mereka kelak di akhirat. Subhanallah..

4. Pencari Nafkah

Pribadi pencari nafkah bisa dibilang ambisius untuk mengejar cita-citanya di akhir Bulan Ramadhan, yaitu punya biaya pulang kampung dan punya baju bedug. Orang semacam ini memiliki kepribadian visioner tipe 2. Visioner tipe 2 pandangannya tidak sejauh visioner tipe 1 karena hanya ingin mengejar rencana 1 bulan ke depan. Visoner tipe 2 ini juga memiliki karakter pekerja keras.

5. Tim Sukses

Orang semacam ini hanya terdapat pada Ramadhan yang bertepatan pada pemilihan umum. Cukup menjengkelkan sebenarnya ketika mereka berdalih menyebarkan fakta, padahal tetap saja menyebarkan fakta aib itu namanya ghibah dan belum tentu benar kebenarannya, kalo ternyata fitnah lebih gawat. Di Bulan Ramadhan yang suci lebih baik menyebarkan kebaikan tanpa mengotori bulan suci dengan menjelekkan orang lain. Orang semacam ini sangat aktif di berbagai media sosial dengan dukungannya. Mereka memiliki kepribadian visioner tipe 3. Visioner tipe 3 tidak sejauh pandangan visioner tipe 1 dan tidak sedekat visioner tipe 2. Visioner tipe 3 memiliki pandangan 5 tahun ke depan.

Demikianlah hasil analisis yang dibuat-dibuat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Jadi, jangan berpatokan pada hasil analisa ini. Oh iya, tidak lupa penulis melengkapi artikel dengan original soundtrack pilpres tahun 2014.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar